Menurut Donabedian (1986) pemanfaatan pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit adalah hasil interaksi antara konsumen dan penyedia jasa pelayanan tersebut. Sedangkan faktor pengaruh organisasi terhadap pemanfaatan rumah sakit meliputi ketersediaan sumber daya, aksesibilitas geografi, aksesibilitas waktu, aksesibilitas sosial, karakteristik struktur dan proses pemberian pelayanan kesehatan. Ketersediaan sumber daya adalah tersedianya jenis dan jumlah fasilitas kesehatan yang sesuai dengan keinginan konsumen. Aksesibilitas geografi adalah hubungan antara lokasi konsumen dengan lokasi dari penyedia jasa pelayanan kesehatan.aksesibilitas waktu adalah lamanya jam buka dari pelayanan kesehatan sedangkan aksesibilitas sosial berkaitan dengan sikap dan perilaku tenaga kesehatan yang memberi pelayanan
Dalam model perilaku pemanfaatan
fasilitas pelayanan kesehatan (behavior model of healt services utilization)
, keputusan seseorang untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan fasilitas
kesehatan tergantung dari komponen – komponen sebagai berikut :
1. Predisposing
: predidposisi seseorang untuk memakai pelayanan kesehatan yang terdiri dari
jenis kelamin,umur,pendidikan,pekerjaan dan pendapatan.
2. Enabling :
kemampuan seseorang untuk mencari pelayanan kesehatan yang terdiri dari
fasilitas / sarana,komunikasi dan budaya.
3. Reinforcing : faktor pendorong seseorang sehingga mau
mengerjakan sesuatu, misalnya orang tua / keluarga, teman, tokoh masyarakat,
petugas kesehatan.
4. Need : kebutuhan
akan pelayanan kesehatan, misalnya kebutuhan pelayanan kesehatan di sebuah
rumah sakit.
Sedangkan
faktor – faktor yang mempengaruhi demand pasien terhadap pelayanan
kesehatan adalah :
1.
Insiden penyakit
yang menggambarkan kejadian penyakit
2. Karakteristik
demografi dan sosial budaya yang meliputi status perkawinan, jumlah anggota
keluarga, pendidikan, dan sistem nilai budaya yang ada pada keluarga atau
masyarakat.
3. Faktor ekonomi
antara lain pendapatan, harga pelayanan dan nilai waktu yang dipergunakan untuk
mencari pengobatan.
4.
Persepsi sakit
pasien.
5. Realisasi
kebutuhan (harapan, kepercayaan, pengalaman sebelumnya, adat istiadat dan
agama)
6.
Kemampuan
membayar.
7.
Motivasi untuk
memperoleh pelayanan kesehatan
8.
Lingkungan
(tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan).
Sedangkan Sorkin mempunyai pendapat tentang faktor – faktor
yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit sebagai
berikut
1. Sosial budaya
2. Organisasi
penyedia pelayanan kesehatan
3. Faktor konsumen
meliputi persepsi penyakit, kecacatan, sosio-demografi yaitu : umur, jenis
kelamin,pendidikan, status perkawinan,pendapatan, pekerjaan dan faktor sosio
psikologi yang terdiri dari persepsi terhadap penyakit, kepercayaan dan agama.
4. Organisasi dan
proses pelayanan kesehatan (kemampuan insitusi menciptakan kebutuhan masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan,perilaku
provider,keragaman pelayanan,peralatan
dan teknologi canggih).
5.
Faktor - faktor
lain yang berpengaruh antara lain adalah pendapatan, harga, lokasi, dan mutu
pelayanan.
Selain itu terdapat juga faktor – faktor yang mempengaruhi
persepsi pelanggan atas suatu jasa yang berdampak pada pemanfaatan pelayanan
rumah sakit yaitu :
1. Harga : harga
yang rendah menimbulkan persepsi produk tidak berkualitas, akibatnya pembeli
tidak percaya kepada penjual. Sebaliknya, harga yang tinggi menimbulkan
persepsi produk tersebut berkualitas. Namun harga yang terlalu tinggi
menimbulkan persepsi penjual tidak percaya kepada pembeli.
2.
Citra : citra
yang buruk menimbulkan persepsi produk yang tidak berkualitas, sehingga
pelanggan mudah marah untuk kesalahan kecil sekalipun. Citra yang baik
menimbulkan persepsi produk berkualitas, sehingga pelanggan memaafkan suatu
kesalahan, meskipun tidak untuk kesalahan selanjutnya.
3. Tahap pelayanan
: kepuasan pelanggan ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan yang didapatkan
oleh pelanggan selama ia menggunakan beberapa tahapan pelayanan tersebut.
Ketidakpuasan yang didapatkan ketika pada tahap awal pelayanan menimbulkan
persepsi berupa kualitas yang buruk pada
tahap pelayanan selanjutnya, sehingga pelanggan merasa tidak puas dengan
pelayanan secara keseluruhan.
4.
Momen pelayanan
: kinerja pelayanan ditentukan oleh :
a. Pelayan (SDM)
b. proses pelayanan
c. lingkungan fisik tempat pelayanan diberikan
Sebagai korporasi Rumah Sakit mempunyai beberapa
kelemahan
antara lain 5 :
1.
Kemampuan dan profesionalisme dalam manajemen
yang kurang memadai.
2. Rumah Sakit belum sungguh – sungguh berfokus
pada kepuasan pasien. Banyak diantara para profesional yang bekerja di Rumah
Sakit masih berpersepsi tradisional, Bahwa pasienlah yang membutuhkan Rumah
sakit (bersifat paternalistik, pasien harus mengikuti peraturan yang
ditetapkan Rumah Sakit). Keberadaan hak – hak pasien belum seluruhnya dapat
diterima.
3. Konsep mutu tidak seragam.
4. Kemampuan dan ketrampilan tenaga profesional
perlu ditingkatkan.
5. Kegiatan pemasaran perlu mendapat perhatian
6.
Efisiensi pemberdayaan sumber daya manusia.
Sehingga secara umum langkah –
langkah untuk manajemen rumah sakit saat ini perlu :
(1) Mengatasi kelemahan – kelemahan institusional seperti tersebut diatas.
(1) Mengatasi kelemahan – kelemahan institusional seperti tersebut diatas.
(2) Sungguh – sungguh berfokus pada kepuasan
pelanggan
(3) Belajar dari pesaing yang lebih tangguh.
Bahan Bacaan
:
1. Departemen
Kesehatan R I, Standar Pelayanan Rumah Sakit, Direktorat Rumah Sakit
Umum dan Pendididkan ,Jakarta, 1996
2. Donabedian,Avendis,Exploration
in Quality Assesment and Monitoring,Health Administrastion press,Ann
Asbor,Michigan,1988
3.
Hendriani,C,Analisis
Harapan dan Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Persalinan Rumah Sakit
Panti Wilasa “ Citarum “ Semarang, , Universitas Diponegoro, Tesis,
Semarang, 2006.
4. Ibrahim,
Buddy,TQM Panduan Untuk Menghadapi Persaingan Global, Djambatan,Jakarta,2000.
5. Jacobalis,S,
Kumpulan Tulisan Terpilih Tentang Rumah Sakit Indonesia Dalam Dinamika Sejarah,Transformasi, Globalisasi
dan Krisis Nasional, Yayasan Penerbit IDI,Jakarta, 2000
6. Parasuraman,
A,Zeithami,V.A, and Berry,L L, SERVQUAL : A Multiple Item
Scale For Measuring Consumer
Perception of SerVice Quality, Journal of Retailing , vol 64 hal 12 – 35,
1988
7.
Umar
,Husein,Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta Business Research
Center,Jakarta,2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar